Search Article

Jumat, 03 Juni 2011

Teori Asam Basa I

      Asam-Basa 
       
      Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pHmerupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH=7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH atau dengan pH meter.
      Teori Asam-Basa Arrhenius Sejak berabad-abad yang lalu, pakar kimia mendefinisikan asam dan basa berdasar sifat larutannya. Larutan asam memiliki rasa masam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain). sedangkan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik ( licin).

      Namun ada beberapa pendapat yang menjelaskan penyebab sifat asam dan basa. Pada tahun 1777, Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) mengemukakan bahwa asam mengandung unsur oksigen. Davy kemudian menyimpulkan bahwa unsur hidrogenlah yang merupakan unsur dasar asam. Kemudian tahun 1814 Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850) menyimpulkan bahwa asam adalah suatu zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.
      Namun konsep/pendapat yang cukup memuaskan, dan dapat diterima hingga saat ini dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927), yaitu :
       
  • asam
    Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. dengan kata lain, pembawa sifat asam        
    adalah ion H+. dan dirumuskan dengan
    HxZ(aq)---------»xH+(aq) + Zx-(aq) 
  • basa
          Basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). dengan kata lain, pembawa sifat
          basa adalah (OH-). dan dirumuskan dengan

          M(OH)x(aq)---------»Mx+(aq) + xOH-(aq)
KONSEP ASAM BASA

»Konsep asam yang dikemukakan oleh Svante Arrhenius (1887) mengatakan bahwa
asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidronium (H+)

HA(aq)------>H+(aq) + A-(aq)
contoh         HCl(aq)------->H+(aq)+ Cl-(aq)

»Berdasarkan jumlah molekul H+ yang dihasilkan, asam dibagi menjadi:
»Asam monoprotik : menghasilkan satu molekul H+
»Asam diprotik : menghasilkan dua molekul H+
»Asam poliprotik : menghasilkan tiga atau lebih molekul H+


Sifat asam:
1.       Mempunyai rasa asam dan dapat bersifat korosif
2.       Larutan asam akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
3.       Larutan asam merupakan larutan elektrolit karena dapat terurai menjadi ion-ionya dalam pelarut air.
Konsep basa yang dikemukakan oleh Svante Arrhenius (1887) mengatakan bahwa basa  adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-) 
BOH(aq) ------>B+(aq) + OH-(aq)
Contoh:   NaOH(aq)------>Na+(aq) + OH-(aq)

Sifat basa:
1.       Terasa pahit, terasa licin seperti sabun dan dapat merusak kulit
2.       Larutan basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru
3.       Larutan basa merupakan larutan elektrolit karena dapat terurai mejadi ion-ionnya dalam pelarut air.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Get Money from Internet

Free SEO Tools